BERPUASA DI BULAN RAMADHAN
1. Turunnya perintah puasa.
Firman Allah: "Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa". (QS Al-Baqarah 2:183)
Dari ayat tersebut di atas dapat dipahami bahwa kewajiban puasa telah diperintahkan Allah kepada umat-umat terdahulu. Sesungguhnya puasa itu sama tuanya dengan sejarah manusia itu sendiri, karena kewajiban itu telah ada sejak zaman Nabi Adam. Bangsa- bangsa purba juga mengenal dan mempunyai kebiasaan puasa, seperti bangsa Mesir kuno, Yunani purba, Hindu purba dan masyarakat Cina sampai kini masih mengenal puasa.
Dalam sejarah agama-agama besar, puasa adalah merupakan salah satu ibadah yang penting. Karena memang Allah telah mewajibkan puasa itu kepada umat-umat terdahulu yang kepada mereka dikirimkan Rasul-Rasul Allah. Perbedaannya terletak pada maksud, sebab-sebab, dan tata cara melakukannya saja.
Dalam Islam puasa mulai disyafi'atkan pada tahun ke dua Hijriah, sesudah turunnya perintah shalat dan zakat. Pelaksanaannya dilakukan pada bulan Ramadhan, selama sebulan penuh. Puasa ditetapkan pada bulan Ramadhan, yang penUh dengan ndai-nilai sejarah, seperti peristiwa turunnya Al-Qur'an, Perang Badar, direbutnya kembali kota Makkah, dan bahkan menurut tafsir Ibn Katsir, berdasarkan hadits riwayat Abu Sa'id, kitab-kitab suci Nabi lbrahim, Nabi Musa, Nabi Daud, dan Nabi Isa, juga diturunkan pada bulan Ramadhan.
2. Erti dan Tujuan Puasa.
Puasa dalam bahasa Arab disebut as shaum atau as shiyam, yang berarti "menahan",
yaitu menahan diri dari sesuatu perbuatan, seperti menahan diri dari berbicara, tidur, makan, dan sebagainya.
dan melatih kemauan dari godaan hawa nafsu